Kamis, 13 Oktober 2016

CRITICAL REVIEW BOOK : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Kurikulum dan Pembelajaran
“Critical Book Review”
Nama Dosen : Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd
Hasil gambar untuk LOGO UMSU


Oleh :
Fiona Asmara
1502050089
IIIB pagi
Bahasa Inggris

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2016/2017

DAFTAR ISI

Cover                                                                                                                                      1
Daftar isi                                                                                                                                2
Kata pengantar                                                                                                                     3
Identitas Buku 1                                                                                                                    4
Ringkasan buku 1                                                                                                                 5
Kelebihan buku 1                                                                                                                  10
Kelemahan buku 1                                                                                                                11
Identitas buku 2                                                                                                                    12
Ringkasan buku 2                                                                                                                 13
Kelebihan buku 2                                                                                                                  17
Kelemahan buku 2                                                                                                                18
Identitas Buku 3                                                                                                                    19
Ringkasan Buku 3                                                                                                                 20
Kelebihan Buku 3                                                                                                                 24
Kelemahan Buku 3                                                                                                               25












KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah, Swt., yang telah memberikan kekuatan, kesempatan, dan atas kasih yang telah dicurahkan-nya kepada kita semua. Serta junjungan kita nabi besar Muhammad Saw., yang telah menuntun kita dari jahilia ke jaman yang terang benderang ini, dimana saya dapat menyelesaikan tugas REVIEW KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN yang bertujuan untuk memenuhi tugas sebelum ujian MID Semester / UTS.
            Di dalam tugas saya ini berisikan identitas dari ketiga buku tersebut, ringkasan/ summary juga analisis kritikal dari buku – buku yang sudah saya analisis. Serta, kelebihan dan kelemahan dari masing-masing buku. Buku-buku yang saya Review adalah buku-buku KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN yang menjadi resensi  dari para dosen.
            Di harapkan tugas saya ini dapat bermanfaat untuk banyak orang khususnya mahasiswa FKIP dan calon guru yang membutuhkan revisi pengembangan kurikulum dalam pembelajaran. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan inspirasi dalam penulisan tugas review ini.
Medan, Oktober 2016

Penulis





Hasil gambar untuk kurikulum dan pembelajaran oemar hamalik





Judul Buku                         : Kurikulum dan Pembelajaran
Penulis                                : Dr. Oemar Hamalik
Penerbit                              : PT. Bumi Aksara
Tahun Terbit                        : November 2008 (Cetakan Kedelapan)
Kota Terbit                         : Jakarta
Jumlah Halaman                 : 184 halaman
Teks                                        : Bahasa Indonesia
Harga buku                           : Rp 47.000,-
             Dalam buku ini “Kurikulum dan Pembelajaran” terdapat 10 bab pokok bahasan, yaitu:

             penulis menjabarkan tentang pengertian pendidikan, tujuan, peserta didik, tenaga kependidikan dan konsep pengajaran sebagaimana telah dituliskan di dalam buku.
             Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan, bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan.
             Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan tersusun bertingkat, yang terdiri dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.
             Peserta didik adalah komponen masukan dalam proses pendidikan sebagai suatu organism yang hidup, memiliki potensi untuk berkembang, yang memerlukan lingkungan dan arah tertentu sehingga membutuhkan bimbingan dan pembelajaran. Peserta didik dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu segi pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif.
             Tenaga kependidikan adalah suatu komponen yang bertugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bimbingan, melatih, mengelola, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelayanan teknik. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas pokok melaksanakan proses belajar mengajar.
             Konsep pengajaran hampir sama artinya dengan konsep pembelajaran. Pembelajaran dianggap sebagai suatu system yang memiliki komponen-komponen atau langkah-langkah. Sebagai suatu system, pembelajaran meliputi aspek filosofis dan aspek proses.
            Dasar pengembangan kurikulum yang didalamnya terdapat pengertian kurikulum, landasan pengembangan kurikulum, komponen pengembangan kurikulum, dan prinsip pegembangan kurikulum.
             Kurikulum adalah (a) kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, (b) kurikulum sebagai rencana pembelajaran, (c) kurikulum sebagai pengalaman belajar.
             Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari, (a) filsafat dan tujuan pendidikan (b) keadaan lingkungan, (c) kebutuhan pembangunan, (d) perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
             Kurikulum memiliki komponen-komponen berupa: (a) tujuan kurikulum yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional, (b) materi kurikulum, adalah isi kurikulum berupa bahan kajian dan pelajaran, (c) metode atau cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, (d) organisasi kurikulum, yang terdiri dari mata pelajaran terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi/pengajaran, program yang berpusat pada anak, core program, dan electic program, (e) evaluasi kurikulum.
             Prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: (a) berorientasi pada tujuan, (b) relevansi dengan kebutuhan, (c) efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan, (d) fleksibilitas, (e) berkesinambungan, (f) keterpaduan, (g) bermutu.
             Hakikat belajar yang didalamnya memuat pengertian belajar, teori belajar, cirri-ciri belajar, dan unsur-unsur dinamis dalam proses belajar.
             Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Belajar juga diartikan sebagai sesuatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
             Beberapa macam teori menurut para ahli, yaitu: (a) psikologi klasik, belajar adalah suatu proses pengembangan dan latihan jiwa. (b)  psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya agar dapat berfungsi dengan baik. (c) psikologi behavioristik, belajar adalah membentuk hubungan stimulus respon dengan latihan-latihan. (d) psikologi kognitif, belajar adalah proses-proses pusat otak atas struktur kognitif (fakta)  dalam bentuk pemahaman dan pemecahan masalah. (e) psikologi gestalt, belajar adalah akibat interaksi antar individu dengan lingkungan berdasarkan keseluruhan dan pemahaman.
             Unsure-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari: (a) motivasi, dorongan untuk berbuat. (b) bahan belajar, materi yang dipelajari. (c) alat bantu belajar, alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. (d) suasana belajar, keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang belajar. (e) kondisi subjek belajar, keadaan jasmani dan mental untuk melakukan kegiatan belajar.
Hakikat pembelajaran yang didalamnya memuat pengertian pembelajaran, teori pembelajaran, cirri pembelajaran, dan unsure pembelajaran.
             Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
             Berdasarkan teori belajar, ada 5 pengertian pengajaran, yaitu:
a.       Pengajaran adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/siswa di sekolah;
b.      Pengajaran adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah;
c.       Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk mencipptakan kondisi belajar bagi peserta didik;
d.      Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik;
e.       Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
             Suatu system pembelajaran memiliki tiga cirri utama, yaitu: (a) memiliki rencana khusus, (b) saling ketergantungan antara unsure-unsurnya, (c) tujuan yang hendak dicapai.
             Unsur-unsur yang terdapat dalam system pembelajaran adalah siswa, tujuan, dan prosedur, sedangkan fungsi guru dapat dialihkan kepada media pengganti. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari motivasi membelajarkan siswa dan kondisi guru siap membelajarkan siswa. Unsur pembelajaran konkruen dengan unsur belajar, meliputi: motivasi belajar, sumber bahan belajar, alat bantu belajar, sarana belajar, subjek yang belajar.
            Tujuan belajar dan pembelajaran yang didalamnya memuat tujuan belajar, tujuan pembelajaran, klasifikasi tujuan pendidikan, dan taksonomi tujuan pendidikan.
             Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral dari system pembelajaran, merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa, dan oleh karenanya perlu dipelajari oleh setiap guru. Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan ukuran perilaku. Taksonomi tujuan pendidikan meliputi: (a) mitra kognitif, (b) mitra afektif, (c) mitra psikomotorik.
Dasar pebelajaran yang meliputi asas-asas belajar, aktivitas belajar, perbedaan individual, pengulangan dan latihan, dan lingkungan.
             Asas-asas belajar yang dinilai cukup dominan mendasari pembelajaran adalah: (a) tujuan belajar yang didasari oleh siswa, (b) motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan, dorongan dan kesadaran siswa, (c) informasi balikan terhadap hasil belajar siswa, (d) transfer belajar ke dalam situasi senyatanya.
             Asas aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat langsung atau berpartisipasi aktif, yang sering disebut sebagai belajar dengan bekerja. Upaya pendayagunaan asas aktivitas dalam pembelajaran adalah melalui pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat, pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), dan pembelajaran terpadu.
             Perbedaan individu disebabkan oleh factor keturunan atau pengaruh lingkungan. Keperbedaan itu meliputi aspek-aspek kecerdasan, bakat, jasmani, social-emosional, pengaruh keluarga dan prestasi belajar. Upaya pembelajaran untuk melayani perbedaan individual itu dalam bentuk menyediakan program khusus bagi anak yang tergolong cerdas, pengajaran individual, penyelenggaraan kelas khusus, kelas remedial bagi anak yang lamban, pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan, pembentukan kelompok informal, pelajaran pilihan, deferensiasi tugas, system tutorial.
             Latihan adalah suatu tindakan/perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil belajar. Manfaatnya memberikan pengalaman pendidikan, memantapkan penguasaan aspek-aspek tingkah laku, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, bermakna bagi kehidupan sehari-hari, meningkatkan keefektifan pembelajaran mendorong motivasi belajar.
             Lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar yang bermakna/ memberikan pengaruh terhadap individu baik positif ataupun negative. Lingkungan meliputi lingkungan social, cultural dan alam dengan berbagai aspeknya. Pembelajaran berdasarkan lingkungan memiliki manfaat tertentu, yaitu menanamkan pengertian yang realistic tentang proses social, mengembangkan kesadaran, minat berpikir ilmiah, tanggung jawab, persiapan hidup di masyarakat dan sebagainya.          
Motivasi belajar yang didalamnya mencakup pengertian dan pentingnya motivasi, jenis dan sifat motivasi, prinsip motivasi belajar, dan upaya meningkatkan motivasi belajar.
             Motivasi adalah suatu perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Ada dua komponen yang terdapat dalam motivasi, yaitu komponen luar dan komponen dalam. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, demokratisasi pendidikan, membina kreatifitas dan imajinatif guru, pembinaan disiplin kelas, dan menentukan efektivitas pembelajaran.
             Menurut beberapa teori para ahli, ada tiga pendekatan untuk menentukan jenis-jenis motivasi, yaitu: (a) pendekatan kebutuhan, (b) pendekatan ffungsional yang berdasarkan konsep-konsep pengerak, harapan, dan insentif, (c) pendekatan deskriptif.  Motivasi memiliki dua sifat, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.
             Kenneth H. Hoover mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar, diantaranya: (a) pemberian pujian, (b) kepuasan kebuutuhn psikologis, (c) intrinsic, (d) penguatan, (e) penjalaran, (f) pemahaman atas tujuan, (g) tugas yang dibebankan oleh diri-sendiri, (h) ganjaran dari luar, (i) teknik pembelajaran yang bervariasi, (j) minat khusus siswa, (k) penyesuaian dengan kondisi siswa, (l) menghindari adanya kecemasan, (m) tingkat kesulitan tugas, (n) kadar emosi, (o) pengaruh kelompok, (p) kreativitas siswa.
             Upaya peningkatan motivasi belajar terdiri dari: (1) penggerakkan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery, motivasi kompetensi, belajar discovery, brainstorming, suasana yang berpusat pada siswa, pengajaran berprogram. (2) pemberian harapan, dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang langsung, intermediet, dan jangka panjang, perubahan harapan, tingkat aspirasi. (3) pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes, pemberian hadiah, komentar, kerja sama. (4) pengaturan tingkah laku siswa, dengan cara restitusi dan the ripple effect.
Pendekatan dalam pembelajaran yang didalamnya memuat perkembangan konsep pembelajaran, model pembelajaran, dan strategi pembelajaran.
             Konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi pendidikan. Perkembangan tersebut dimulai dari: (a) pengajaran sama artinya dengan kegiiatan belajar mengajar, (b) pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar, sampai pada (c) pengajaran sebagai suatu system. Pendekatan system pembelajaran sesuai dengan psikologi belajar sistematiik, yang meliputi aspek-aspek filosofis dan proses, dengan cirri-ciri sebagai proses pembelajaran dan menggunakan metode untuk merancang system itu serta mengikuti pola pikir tertentu.
             Berdasarkan teori belajar, ada 4 model pembelajaran yaitu: (1) model interaksi social, (2) model proses informasi, (3) model personal, dan (4) model modifikasi tiingkah laku. Berdasarkan teori-teori belajar, paling tidak ada 4 strategi pembelajaran yang pantas disajikan dan diketahui oleh guru/calon guru, yaitu: (a) pembelajaran penerimaan (reception learning), (b) pembelajaran penemuan (discovery learning), (c) pembelajaran penguasaan (mastery learning), (d) pembelajaran terpadu (unit learning).
Belajar siswa aktif dalam pembelajaran yang didalamnya memuat tentang konsep CBSA dalam pembelajaran dan pendekatan keterampilan proses sebagai bagian dari CBSA.
             Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa. Rasional penerapan CBSA dalam system pembelajaran adalah pandangan mengenai siswa sebagai objek pembelajaran dan subjek yang belajar; titik berat proses pembelajaran pada keaktifan siswa dan keaktifan guru, peran dan fungsi guru secara aktif dan kreatif, dan kadar CBSA terletak pada banyak keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses mengajar dilihat dari segi masukan, proses dan produk.
             Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa dalam rangka menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep serta menumbuhkembangkan sikap dan nilai.
Evaluasi belajar dan pembelajaran yang didalamnya memuat pengertian, kedudukan, dan syarat umum evaluasi, evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.
             Evaluasi (penilaian) menafsirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan pendidikan. Penilaian harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas, objektivitas, efisiensi dan praktis.
             Evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostic, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan.
             Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program, perencanaan dan pengembangan kurikulum, serta untuk akreditasi program dan kelembagaan.











Kelebihan dan kelemahan buku.
Dalam buku ini “Kurikulum dan Pembelajaran” terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan, diantaranya yaitu:
         Kelebihan
-          Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan pembelajaran pada mahasiswa program sarjana (S1)
-           Penggunaan bahasa yang cukup baku namun mudah di mengerti
-           desaign buku nya simple dan cerah membuat pembaca bersemangat.
-          Isinya cukup jelas dan mudah dipahami
-          Setiap bab terdapat rangkuman yang berisikan ringkasan materi tersebut
-          Setiap bab terdapat soal-soal pertanyaan untuk latihan

















         Kekurangan
-          Isi materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas
-          Pembahasan tentang kurikulum terlalu sedikit
-           materi yang ada dibuku tidak jauh beda dengan buku-buku kurikulum yang lain.
-           isi halaman sedikit
-           dibandingkan buku dari buku oleh TIM PENGEMBANG MKDP buku ini terlalu sederhana.


















Hasil gambar untuk kurikulum dan pembelajaran wina sanjaya



IDENTITAS BUKU
Judul Buku      : Kurikulum Dan Pembelajaran
Penulis             : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.
Penerbit          : Kencana Prenada Media Group
Cetakan          : Ke-empat, 2011
Jumlah hlm     : xviii, 382 hlm
Jumlah bab     : 4 (empat) bagian dan 15 (lima belas) bab
Ukuran buku   : 15 X 28 cm
Harga buku    : Rp. 35.000,-






Pembahahasan pada buku KURIKULUM DAN PENDIDIKAN penulis Prof. Dr. Wina Sanjaya ini adalah banyak mengenai pembahasan mendalam mengenai kurikulum. Disini, juga menjelaskan penafsiran dari kedua belah pihak yaitu dari istilah kurikulum pada dunia olahraga pada zaman yunani kuno dengan istilah dari para ahli pendidkan yaitu, kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Menurut Saylor,Alexander, & lewis, 1981 Kurikulum yaitu sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan.
Disini juga dibahas, peran dan fungsi kurikulum yaitu :
a.       Peranan Konservatif
Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu.

b.      Peranan Kreatif
Harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.

c.       Peran Kritis dan Evaluatif
Harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan peserta didik.
            Dalam pengembangan kurikulum terdapat prinsip-prinsip yang dianggap penting oleh peulis yaitu PRINSIP RELEVANSI,FLEKSIBILITAS,KONTINUITAS, EFEKTIFITAS ,dan EFISIENSI.
            Juga tujuan pendidikan harus mengandung ke tiga hal. Pertama autonomy, artinya memberi kesadaran,pengetahuan dan kemampuan yang prima kepada setiap individu dan kelompok untuk dapat mandiri dan hidup bersama dalam kehidupan yang baik. Kedua equity, artinya pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kebudayaan dan ekonomi. Ketiga survival, artinya pendidikan bukan saja harus dapat menjamin terjadinya pewarisan dan memperkaya kebudayaan dari generasi ke generasi akan tetapi juga harus memberikan pemahaman akan saling ketergantungan antara manusia.
            Model- model pengembangan kurikulum
1.      Model Tyler
a.       Menentukan tujuan
b.      Menentukan pengalaman belajar.
c.       Mengorganisasi pengalaman belajar.
d.      Evaluasi.
2.      Model Taba
a.       Menghasilkan unit-unit percobaan.
b.      Menguji coba unit eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan validitas dan kelayakan penggunanya.
c.       Merevisi dan mengonsolidasikan unit-unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba.
d.      Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum.
e.       Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji.

3.      Model Oliva
a.       Rumusan filsafat
b.      Analisis kebutuhan masyarakat
c.       Tujuan umum
d.      Tujuan khusus
4.      Model Beauchamp
a.       Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.
b.      Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
c.       Menetapkan prosedur yang akan di tempuh.
d.      Implementasi kurikulum.
e.       Melaksanakan evaluasi kurikulum.
5.      Model Wheeler
a.       Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus.
b.      Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam langkah pertama.
c.       Menentukan isi atau materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar.
d.      Mengorganisasi atau menyatukan pengalaman belajar dengan isi atau materi belajar.
e.       Melakukan evaluasi setiap fase pengembangan dan pencapaian tujuan.
6.      Model Nicholls
a.       Analisis situasi
b.      Menentukan tujuan khusus
c.       Menentukan dan mengorganisasi isi pelajaran.
d.      Menentukan dan mengorganisasi metode.
e.       Evaluasi.
7.      Model Dynamic Skillbeck
a.       Menganalisis situasi
b.      Memformulasikan tujuan
c.       Menyusun program
d.      Interprestasi dan implementasi
e.       Monitoring,feedback,penilaian, dan rekonstruksi.

Pemahaman mengenai Pengembangan Tujuan Kurikulum di kaji lagi dalam beberapa bagian yaitu :
       I.            Klasifikasi Tujuan
a.      Domain Kognitif
Tujuan pendidikan yang berhubungan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah.
1.      Pengetahuan
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk mengingat informasi yang sudah dipelajarinya. Pada tahap ini siswa dituntut untuk menguasai dasar dari tujuan pendidikan terlebih dahulu, sebelum menguasai suatu ilmu hal yang harus ditempuh adalah pengetahuan, pengetahuan akan dapat membantu membuka lebih luas lagi tujuan yang akan ditempuh selanjutnya.



2.      Pemahaman
Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan,menerangkan,menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.Jika pengetahuan sudah didapatkan,langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memahami materi apa yang sudah diketahuinya, pemahaman penting karena  pengetahuan tanpa pemahaman tidak akan terwujudnya suatu tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
3.      Penerapan
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, rumus-rumus, dalil, hukum,konsep, ide dan lain sebagainya kedalam situasi baru yang konkret. Suatu ilmu yang baik dan demi terwujudnya suatu tujuan pendidikan yang lain terlebih dahulu ilmu yang sudah diketahui dan di pahami harus dapat di terapkan sebaik mungkin.
4.      Analisis
Tujuan pembelajaran yang kompleks yang hanya mungkin dipahami dan dikuasai oleh siswa yang telah dapat menguasai kemampuan memahami dan menerapkan.jika siswa sudah mampu mengetahui,memahami dan menerapkan siswa harus menggunakan penalaran biasanya siswa yang mampu menggunakan nalar pemikiran untuk mencapai tujuan menguraikan bagian-bagian dari ilmu.
5.      Sintesis
Sintesis adalah kebalikan dari analisis yaitu menyatukan bagian-bagian dari ilmu yang bertujuan agar siswa mampu mengembangkan dan menciptakan inovasi baru untuk pendidikan yang lebih baik dimasa depan.
6.      Evaluasi
Tujuan pembelajaran ini adalah yang tertinggi yaitu penilaian baik atau buruknya ilmu itu, namun juga harus dengan pertimbangan dan kriteria tersendiri untuk menilai.
b.      Domain Afektif
1.      Penerimaan
Penerimaan adalah sikap seseorang yang sudah menyadari lingkungan yang ada di sekitarnya.
2.      Merespon
Merespon adalah kelanjutan dari penerimaan, jika sudah dapat menyadari apa yang ada di sekitarnya tugas selanjutnya ialah menanggapinya.
3.      Menghargai
Menghargai adalah memberi nilai kepada suatu hal, setelah menerima orang akan merespon, baik buruk nya suatu hal tersebut.
4.      Mengorganisasi
Pengembangan penilaian yang merupakan sistem penilaian konsisten dan bulat. Tujuan nya adalah mengkonseptualisasikan nilai,yaitu memahami unsur-unsur abstrak dari suatu nilai yang telah dimiliki.
5.      Karakterisasi
Tujuan nya adalah mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara mendalam. Sehingga nilai-nilai yang dibangunnya itu dijadikan pandangan falsafah.
c.       Domain Psikomotor
1.      Gerak rekfleks
2.      Keterampilan dasar
3.      Keterampilan perseptuali,
4.      Keterampilan fifik
5.      Gerakan keterampilan
6.      Komunikasi nondiskursif.


    II.            Herarkis Tujuan
Diklasifikasikan menjadi empat tujuan :
Ø  Tujuan pendidikan nasional (TPN)
Ø  Tujuan Institusional (TI)
Ø  Tujuan Kurikuler (TK)
Ø  Tujua Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)
Wina sanjaya menyampaikan di dalam buku nya masyarakat lah sebagai sumber kurikulum di karenakan sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup dan bersosialisasi kepada masyarakat. Selain masyarakat juga ada siswa yang menjadi sumber materi kurikulum, di karenakan tugas dan fungsi pendidikan adalah menggali potensi yang ada pada diri siswa.yang terakhir wina sanjaya menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan juga sebagai sumber kurikulum, karena pada dasarnya para orang tua mengirimkan anak-anak nya agar anak nya mendapatkan pengetahuan untuk menghadapi masa depannya anak tidak mengalami ketertinggalan.
Di era zaman sekarang sistem kurikulum KTSP memang masih digunakan karena infrastruktur sekolah belum memadai dibukanya sistem kurikulum K 13 (kurikulum 2013) namun tidak sedikit juga sejumlah sekolah yang sudah merubah keseluruhan sekolah menggunakan KURIKULUM 2013. Dilihat dari karakteristik dari KTSP, KTSP yang berorientasi pada disiplin ilmu,pengembangan ilmu, dan yang mengakses kepentingan daerah juga merupakan kurikulum teknologis. Semua itu secara khusus bertujuan di terapkannya KTSP adalah Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat, dan meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.
Guru yang sudah berpengalaman biasanya cenderung tak membuat perencanaan yang matang saat ia masuk kelas dengan ia menyampaikan materi, ia merasa bahwa proses pembelajaran sampai di situ tak peduli siswa paham atau tidak, ia tak mampu melihat potensi yang ada pada diri para siswa nya. Itulah gunanya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) guru berpedoman pada program miliknya sendiri karena jika ia bersungguh-sungguh ingin menyampaikan ilmu yang benar-benar berbeda ia akan menggunakan perencanaan dan pemahaman materi terlebih dahulu.
Bagi guru, meningkatkan perhatian siswa bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu penggunaan variasi suara ( teacher voice), pemusatan perhatian (focusing),kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandangan (eye contact), gerak guru (teacher movement), variasi dalam pengguna media dan alat pembelajaran, juga variasi dalam berinteraksi. Guru adalah pekerjaan profesional yang pada dasarnya harus dilakukan dalam rangka pencapaian standar proses pencapaian tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.
Inovasi atau kreasi baru dapat berupa ide, gagasan yang bertujuan untuk pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa. Selain inovasi, Evaluasi di dalam pembelajaran juga berupa proses yang berhubungan dengan pemberian nilai atau arti. Dan yang terakhir penilaian portofolio  yang bisa diartikan sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang dikumpulkan menjadi karya siswa secara sistematis dan dalam kurun waktu yang di tentukan agar guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa sampai dimana ia mengerti.

KELEBIHAN
ü  Materi pembelajaran nya sangat luas dan kompleks.


ü  Penggunaan bahasa yang mudah di mengerti


ü  Pembahasan yang ada dibuku semua merata dan informasi yang di sampaikan menyeluruh


ü  Desain buku tepat dan terarah semua mendapatkan tempat dan porsi yang sekaligus cocok untuk menjadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa S1.

ü  Dibanding buku – buku KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN lain, menurut saya buku ini adalah yang terbaik karena mampu menguraikan secara tuntas dan lengkap di banding buku tim pengembang MKDP maupun oleh oemar hamalik.































KELEMAHAN

ü  Pada awal bab masih banyak kata-kata yang membingungkan

ü  Terdapat penggandaan halaman pada buku saya (tidak tahu dengan buku yang lain) pada halaman 173-174.

ü  Sebelum isi materi sesungguhnya penggunaan tulis yang terlalu banyak pada awal halaman terlalu dianggap banyak menghabiskan kertas .








Saran :
Pemakaian halaman bagian depan jangan terlalu banyak




Hasil gambar untuk kurikulum dan pembelajaran mkdp









Judul               : Kurikulum dan Pembelajaran
Penerbit           : PT.RajaGrafindo Persada
Penulis             : Tim Pengembang MKDP
Tahun terbit     : Cetakan ke-5 Maret 2016
Tebal halaman : 305 halaman
Tebal Bab        :  11 Bab
Harga              : Rp 70.000










            Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus di tempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pembelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
            R.Ibrahim (2005) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi yaitu :
Dimensi pertama, memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Dimensi kedua, memandang kurikulum sebagai bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat.
Dimensi ketiga,  memandang kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini merupakan kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.

            Pada buku ini terdapat 6 fungsi kurikulum, yaitu :
o   Fungsi penyesuaian  
Siswa harus mampu meyesuaikan dirinya dengan Lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Tugas kurikulum sebagai alat pendidikan adalah harus mampu mengarahkan siswa agar sifat well adjusted.
o   Fungsi Integrasi
Siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya. Tugas kurikulum sebagai alat pendidikan adalah menghasilkan siswa-siswa dengan pribadi yang utuh.
o   Fungsi Diferensiasi
Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. Tugas kurikulum sebagai alat pedidikan adalah harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.
o   Fungsi persiapan
Setiap siswa yang akan naik ketingkat pendidikan yang lebih tinggi(Lulus) biasanya guru-guru memberikan referensi sekolah yang akan ia masuki kelak. Guru-guru biasanya mempersiapkan siswa nya, seperti misalnya saat siswa pintar yang lulus dengan nilai yang baik, gurunya pun melakukan pemberi masukan dengan memberi tahu untuk mencoba ke universitas terbaik.
o   Fungsi pemilihan
Terkadang banyak guru yang monoton dengan ilmu yang diajarkannya, tidak perduli mengerti atau tidak. Tugas Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan untuk memilih program pembelajaran yang sesuai dengan kampuan dan minat.
Selain fungsi kurikulum juga memiliki peranan penting yaitu konservatif,kreatif,kritisdan evaluatif.
Landasan pengembangan kurikulum menurut Robert S.Zais (1976) ada empat yaitu philosophy and the nature of knowledge, society and culture, the individual dan learning theory. Kurikulum sebagai suatu sistem terdiri atas empat komponen yaitu Tujuan, Isi dan Materi, proses pembelajaran, dan komponen evaluasi.

Filsafat adalah cara berpikir secara Radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Aliran-aliran filsafat pendidikan menurut Redja Mudyahardjo (2001) merangkum konsep-konsep ketiga aliran filsafat tersebut dan implikasinya terhadap pendidikan yaitu :  idealisme, Realisme, Pragmatisme.
            Landasan Psikologis pengembangan Kurikulum terdapat fase-fase perkembangan individu menurut usia
TAHAP PERKEMBANGAN
USIA
Masa usia Prasekolah
0,0 – 6 tahun
Masa usia sekolah dasar
6,0 – 12 tahun
Masa usia sekolah menengah
12,0 -  18 tahun

1)      Masa usia prasekolah di bagi menjadi 2 masa yaitu masa vital dan masa estetik. Pada masa vital, individu menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk merespon berbagai hal yang terdapat di lingkungannya. Dan pada masa estetik, masa berkembangnya rasa keindahan dan peka bagi anak untuk memperoleh rangsangan melalui seluruh indranya.
2)      Masa usia sekolah dasar, pada masa ini anak-anak lebih mudah diarahkan, diberi tugas yang harus di selesaikan, dan cenderung mudah untuk belajar berbagai kebiasaan seperti makan, tidur, bangun, dan belajar pada waktu dan tempatnya dibandingkan dengan masa prasekolah.
3)      Masa usia sekolah menengah, masa dimana anak sudah mulai mencari jati dirinya sendiri dan masa remaja nya, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai dapat mengambil keputusan sendiri dan mulai melakukan semuanya sendiri.

Landasan ilmiah dan teknologi, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang di harapkan. Tujuan pendidikan di klasifikasikan menjadi keempat yaitu :
a)      Tujuan pendidikan nasional
b)      Tujuan institusional
c)      Tujuan kurikuler
d)     Tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran.

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan.
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam sekali pertemuan.
Komponen metode / strategi, menurut T.Rajakoni (1989) mengartikan bahwa strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap suatu proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada 2 pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru  (teacher centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa ( student centered approach). Menurut Rowntree (1974), strategi pembelajaran dibagi atas : Strategi Exposition dan Strategi Discovery Learning ; serta strategi groups dan individual learning. Dalam exposition,bahan ajar sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa tinggal menguasai saja. Dalam discovery learning, bahan ajar tidak dikemas dalam bentuk yang sudah jadi, tetapi siswa diharapkan dapat beraktivitas secara penuh, mencari dan mengumpulkan informasi, membandingkan, menganalisi dsb.
a)      Prinsip Umum
1)      prinsip relevansi
2)      prinsip fleksibilitas
3)      prinsip kontinuitas
4)      prinsip praktis atau efisiensi
5)      prinsip efektifitas

b)       Prinsip Khusus
1)      Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan.
2)      Prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan.
3)      Prinsip yang berkenaan dengan proses pembelajaran.
4)      Prinsip berkenaan dengan media dan alat bantu pembelajaran
5)      Prinsip yang berkenaan dengan evaluasi.

Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan sehubungan dengan organisasi kurikulum, yaitu : ruang lingkup atau cakupan, urutan bahan, kontinuitas, keseimbangan dan keterpaduan.
Secara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum, yaitu :
1.      Kurikulum berdasarkan mata pelajaran
a.       Mata pelajaran yang terpisah-pisah
b.      Mata pelajaran terhubung
c.       Fusi mata pelajaran

2.      Kurikulum terpadu
a.       Kurikulum inti
b.      Social functions dan persistent situations.
c.       Experience atau activity curriculum.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kinerja. Indikator kinerja yang di evaluasi adalah efektivitas, relevansi, efesiensi, dan kelaikan. Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan : (a) perbaikan program (b) pertanggung jawaban kepada berbagai pihak (c) penetuan tindak lanjut hasil pengembangan.

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran. Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktivitas komponen pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur dan proses belajar.
Ada empat ciri utama inovasi pendidikan, yaitu :
1)      Memiliki kekhasan
2)      Memiliki ciri atau unsur kebaruan
3)      Program inovasi
4)      Inovasi yang di gulirkan memiliki tujuan.

Ciri-ciri inovasi, yang sangat memengaruhi derajat adopsi tersebut akan sangat bergantung pada :
1)      Adanya keuntungan relatif
2)      Memiliki kekompakkan dan kesepahaman.
3)      Memiliki derajat kompleksitas
4)      Dapat dicobakan
5)      Dapat diamati.

Tahapan dari model proses keputusan inovasi, yaitu :
1)      Tahap pengetahuan
2)      Tahap bujukan
3)      Tahap pengambilan keputusan
4)      Tahap implementasi
5)      Tahap konfirmasi.

Ada lima perbedaan individu dalam inovasi :
1.      Pembaru yaitu mereka yang paling cepat mengadopsi inovasi.
2.      Adopter awal yaitu orang yang tergolong cepat mengikuti kelompok innovator
3.      Mayoritas awal yaitu mereka termasuk yang mau meniru apabila telah berhasil
4.      Mayoritas akhir yaitu kelompok yang umumnya ragu-ragu terhadap pengetahuan baru.
5.      Adopter akhir yaitu kelompok yang sangat skeptis dan resisten terhadap perubahan.






Kelebihan
Ø  Pembahasanya lengkap

Ø  Penggunaan bahasa baik dan benar


Ø  Banyak menggunakan bahasa inggris

Ø  Banyak dari pendapat para ahli yang dimasukkan.


Ø  Desain penyusunan buku baik dan bagus

Ø  Cocok untuk menjadi pembelajaran bagi mahasiswa FKIP S1




















Kekurangan :


Ø  Pembahasan memang lengkap namun penjabaran nya kurang luas


Ø  Pemberian contoh terlalu sedikit

Ø  Metode pembelajaran tidak terlalu banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar