Kurikulum dan Pembelajaran
“Critical
Book Review”
Nama Dosen : Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd
Nama Dosen : Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd
Oleh :
Fiona Asmara
1502050089
IIIB pagi
Bahasa Inggris
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2016/2017
DAFTAR ISI
Cover 1
Daftar isi 2
Kata pengantar 3
Identitas Buku 1 4
Ringkasan buku 1 5
Kelebihan buku 1 10
Kelemahan buku 1 11
Identitas buku 2 12
Ringkasan buku 2 13
Kelebihan buku 2 17
Kelemahan buku 2 18
Identitas Buku 3 19
Ringkasan Buku 3 20
Kelebihan Buku 3 24
Kelemahan Buku 3 25
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke
hadirat Allah, Swt., yang telah memberikan kekuatan, kesempatan, dan atas kasih
yang telah dicurahkan-nya kepada kita semua. Serta junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., yang telah menuntun kita dari jahilia ke jaman yang terang
benderang ini, dimana saya dapat menyelesaikan tugas REVIEW KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN yang bertujuan untuk memenuhi tugas sebelum ujian MID Semester /
UTS.
Di dalam tugas saya ini berisikan
identitas dari ketiga buku tersebut, ringkasan/ summary juga analisis kritikal
dari buku – buku yang sudah saya analisis. Serta, kelebihan dan kelemahan dari
masing-masing buku. Buku-buku yang saya Review adalah buku-buku KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN yang menjadi resensi dari
para dosen.
Di harapkan tugas saya ini dapat
bermanfaat untuk banyak orang khususnya mahasiswa FKIP dan calon guru yang
membutuhkan revisi pengembangan kurikulum dalam pembelajaran. Kepada semua
pihak yang telah membantu dalam memberikan inspirasi dalam penulisan tugas review
ini.
Medan,
Oktober 2016
Penulis
Judul
Buku
: Kurikulum dan Pembelajaran
Penulis
: Dr. Oemar Hamalik
Penerbit
: PT. Bumi Aksara
Tahun
Terbit : November 2008 (Cetakan
Kedelapan)
Kota
Terbit
: Jakarta
Jumlah Halaman : 184 halaman
Teks :
Bahasa Indonesia
Harga buku : Rp 47.000,-
Dalam buku ini “Kurikulum dan Pembelajaran” terdapat 10 bab pokok bahasan,
yaitu:
penulis menjabarkan tentang pengertian pendidikan, tujuan, peserta didik,
tenaga kependidikan dan konsep pengajaran sebagaimana telah dituliskan di dalam
buku.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan, bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh
peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan
tersusun bertingkat, yang terdiri dari tujuan pendidikan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.
Peserta didik adalah komponen masukan dalam proses pendidikan sebagai suatu
organism yang hidup, memiliki potensi untuk berkembang, yang memerlukan
lingkungan dan arah tertentu sehingga membutuhkan bimbingan dan pembelajaran.
Peserta didik dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu segi pendekatan social,
pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif.
Tenaga kependidikan adalah suatu komponen yang bertugas menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar, bimbingan, melatih, mengelola, meneliti dan mengembangkan
serta memberikan pelayanan teknik. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki
tugas pokok melaksanakan proses belajar mengajar.
Konsep pengajaran hampir sama artinya dengan konsep pembelajaran. Pembelajaran
dianggap sebagai suatu system yang memiliki komponen-komponen atau
langkah-langkah. Sebagai suatu system, pembelajaran meliputi aspek filosofis
dan aspek proses.
Dasar
pengembangan kurikulum yang didalamnya terdapat pengertian kurikulum, landasan
pengembangan kurikulum, komponen pengembangan kurikulum, dan prinsip
pegembangan kurikulum.
Kurikulum adalah (a) kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, (b) kurikulum
sebagai rencana pembelajaran, (c) kurikulum sebagai pengalaman belajar.
Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari, (a) filsafat dan tujuan
pendidikan (b) keadaan lingkungan, (c) kebutuhan pembangunan, (d) perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kurikulum memiliki komponen-komponen berupa: (a) tujuan kurikulum yang bersumber
pada tujuan pendidikan nasional, (b) materi kurikulum, adalah isi kurikulum
berupa bahan kajian dan pelajaran, (c) metode atau cara yang digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran, (d) organisasi kurikulum, yang terdiri dari mata
pelajaran terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi/pengajaran,
program yang berpusat pada anak, core program, dan electic program, (e)
evaluasi kurikulum.
Prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: (a) berorientasi pada tujuan, (b)
relevansi dengan kebutuhan, (c) efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan,
(d) fleksibilitas, (e) berkesinambungan, (f) keterpaduan, (g) bermutu.
Hakikat belajar yang didalamnya memuat pengertian belajar, teori belajar,
cirri-ciri belajar, dan unsur-unsur dinamis dalam proses belajar.
Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan
latihan. Belajar juga diartikan sebagai sesuatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa macam teori menurut para ahli, yaitu: (a) psikologi klasik, belajar
adalah suatu proses pengembangan dan latihan jiwa. (b) psikologi daya,
belajar adalah melatih daya-daya agar dapat berfungsi dengan baik. (c)
psikologi behavioristik, belajar adalah membentuk hubungan stimulus respon
dengan latihan-latihan. (d) psikologi kognitif, belajar adalah proses-proses
pusat otak atas struktur kognitif (fakta) dalam bentuk pemahaman dan
pemecahan masalah. (e) psikologi gestalt, belajar adalah akibat interaksi antar
individu dengan lingkungan berdasarkan keseluruhan dan pemahaman.
Unsure-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari: (a) motivasi, dorongan
untuk berbuat. (b) bahan belajar, materi yang dipelajari. (c) alat bantu
belajar, alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar.
(d) suasana belajar, keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang
belajar. (e) kondisi subjek belajar, keadaan jasmani dan mental untuk melakukan
kegiatan belajar.
Hakikat
pembelajaran yang didalamnya memuat pengertian pembelajaran, teori
pembelajaran, cirri pembelajaran, dan unsure pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsure-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan teori belajar, ada 5 pengertian pengajaran, yaitu:
a. Pengajaran
adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/siswa di sekolah;
b. Pengajaran
adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan
sekolah;
c. Pembelajaran
adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk mencipptakan kondisi belajar bagi
peserta didik;
d. Pembelajaran
adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang
baik;
e. Pembelajaran
adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Suatu system pembelajaran memiliki tiga cirri utama, yaitu: (a) memiliki
rencana khusus, (b) saling ketergantungan antara unsure-unsurnya, (c) tujuan
yang hendak dicapai.
Unsur-unsur yang terdapat dalam system pembelajaran adalah siswa, tujuan, dan
prosedur, sedangkan fungsi guru dapat dialihkan kepada media pengganti. Unsur
dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari motivasi membelajarkan siswa
dan kondisi guru siap membelajarkan siswa. Unsur pembelajaran konkruen dengan
unsur belajar, meliputi: motivasi belajar, sumber bahan belajar, alat bantu
belajar, sarana belajar, subjek yang belajar.
Tujuan
belajar dan pembelajaran yang didalamnya memuat tujuan belajar, tujuan
pembelajaran, klasifikasi tujuan pendidikan, dan taksonomi tujuan pendidikan.
Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral dari system
pembelajaran, merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai
oleh siswa, dan oleh karenanya perlu dipelajari oleh setiap guru. Tujuan
belajar terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal, kondisi-kondisi
tes, dan ukuran perilaku. Taksonomi tujuan pendidikan meliputi: (a) mitra
kognitif, (b) mitra afektif, (c) mitra psikomotorik.
Dasar
pebelajaran yang meliputi asas-asas belajar, aktivitas belajar, perbedaan
individual, pengulangan dan latihan, dan lingkungan.
Asas-asas belajar yang dinilai cukup dominan mendasari pembelajaran adalah: (a)
tujuan belajar yang didasari oleh siswa, (b) motivasi belajar yang bersumber
dari kebutuhan, dorongan dan kesadaran siswa, (c) informasi balikan terhadap
hasil belajar siswa, (d) transfer belajar ke dalam situasi senyatanya.
Asas aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat langsung
atau berpartisipasi aktif, yang sering disebut sebagai belajar dengan bekerja.
Upaya pendayagunaan asas aktivitas dalam pembelajaran adalah melalui
pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat, pembelajaran dengan
pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), dan pembelajaran terpadu.
Perbedaan individu disebabkan oleh factor keturunan atau pengaruh lingkungan.
Keperbedaan itu meliputi aspek-aspek kecerdasan, bakat, jasmani,
social-emosional, pengaruh keluarga dan prestasi belajar. Upaya pembelajaran
untuk melayani perbedaan individual itu dalam bentuk menyediakan program khusus
bagi anak yang tergolong cerdas, pengajaran individual, penyelenggaraan kelas
khusus, kelas remedial bagi anak yang lamban, pengelompokan siswa berdasarkan
kemampuan, pembentukan kelompok informal, pelajaran pilihan, deferensiasi
tugas, system tutorial.
Latihan adalah suatu tindakan/perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih
memantapkan hasil belajar. Manfaatnya memberikan pengalaman pendidikan,
memantapkan penguasaan aspek-aspek tingkah laku, mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, bermakna bagi kehidupan sehari-hari, meningkatkan keefektifan
pembelajaran mendorong motivasi belajar.
Lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar yang bermakna/ memberikan pengaruh
terhadap individu baik positif ataupun negative. Lingkungan meliputi lingkungan
social, cultural dan alam dengan berbagai aspeknya. Pembelajaran berdasarkan
lingkungan memiliki manfaat tertentu, yaitu menanamkan pengertian yang
realistic tentang proses social, mengembangkan kesadaran, minat berpikir
ilmiah, tanggung jawab, persiapan hidup di masyarakat dan
sebagainya.
Motivasi
belajar yang didalamnya mencakup pengertian dan pentingnya motivasi, jenis dan
sifat motivasi, prinsip motivasi belajar, dan upaya meningkatkan motivasi
belajar.
Motivasi adalah suatu perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Ada dua komponen
yang terdapat dalam motivasi, yaitu komponen luar dan komponen dalam. Motivasi
berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi
mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, demokratisasi pendidikan,
membina kreatifitas dan imajinatif guru, pembinaan disiplin kelas, dan
menentukan efektivitas pembelajaran.
Menurut beberapa teori para ahli, ada tiga pendekatan untuk menentukan
jenis-jenis motivasi, yaitu: (a) pendekatan kebutuhan, (b) pendekatan
ffungsional yang berdasarkan konsep-konsep pengerak, harapan, dan insentif, (c)
pendekatan deskriptif. Motivasi memiliki dua sifat, yaitu motivasi intrinsic
dan motivasi ekstrinsik.
Kenneth H. Hoover mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar, diantaranya:
(a) pemberian pujian, (b) kepuasan kebuutuhn psikologis, (c) intrinsic, (d)
penguatan, (e) penjalaran, (f) pemahaman atas tujuan, (g) tugas yang dibebankan
oleh diri-sendiri, (h) ganjaran dari luar, (i) teknik pembelajaran yang
bervariasi, (j) minat khusus siswa, (k) penyesuaian dengan kondisi siswa, (l)
menghindari adanya kecemasan, (m) tingkat kesulitan tugas, (n) kadar emosi, (o)
pengaruh kelompok, (p) kreativitas siswa.
Upaya peningkatan motivasi belajar terdiri dari: (1) penggerakkan dengan cara
prinsip kebebasan, metode discovery, motivasi kompetensi, belajar discovery,
brainstorming, suasana yang berpusat pada siswa, pengajaran berprogram. (2)
pemberian harapan, dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang langsung,
intermediet, dan jangka panjang, perubahan harapan, tingkat aspirasi. (3)
pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes, pemberian hadiah,
komentar, kerja sama. (4) pengaturan tingkah laku siswa, dengan cara restitusi
dan the ripple effect.
Pendekatan
dalam pembelajaran yang didalamnya memuat perkembangan konsep pembelajaran,
model pembelajaran, dan strategi pembelajaran.
Konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi pendidikan. Perkembangan tersebut dimulai
dari: (a) pengajaran sama artinya dengan kegiiatan belajar mengajar, (b)
pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar, sampai pada (c) pengajaran
sebagai suatu system. Pendekatan system pembelajaran sesuai dengan psikologi
belajar sistematiik, yang meliputi aspek-aspek filosofis dan proses, dengan
cirri-ciri sebagai proses pembelajaran dan menggunakan metode untuk merancang system
itu serta mengikuti pola pikir tertentu.
Berdasarkan teori belajar, ada 4 model pembelajaran yaitu: (1) model interaksi
social, (2) model proses informasi, (3) model personal, dan (4) model
modifikasi tiingkah laku. Berdasarkan teori-teori belajar, paling tidak ada 4
strategi pembelajaran yang pantas disajikan dan diketahui oleh guru/calon guru,
yaitu: (a) pembelajaran penerimaan (reception learning), (b) pembelajaran
penemuan (discovery learning), (c) pembelajaran penguasaan (mastery learning),
(d) pembelajaran terpadu (unit learning).
Belajar
siswa aktif dalam pembelajaran yang didalamnya memuat tentang konsep CBSA dalam
pembelajaran dan pendekatan keterampilan proses sebagai bagian dari CBSA.
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menitik beratkan pada keaktifan siswa. Rasional penerapan CBSA dalam system
pembelajaran adalah pandangan mengenai siswa sebagai objek pembelajaran dan
subjek yang belajar; titik berat proses pembelajaran pada keaktifan siswa dan
keaktifan guru, peran dan fungsi guru secara aktif dan kreatif, dan kadar CBSA
terletak pada banyak keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses mengajar
dilihat dari segi masukan, proses dan produk.
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan
mengembangkan kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan
kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa dalam rangka menemukan dan
mengembangkan fakta dan konsep serta menumbuhkembangkan sikap dan nilai.
Evaluasi
belajar dan pembelajaran yang didalamnya memuat pengertian, kedudukan, dan
syarat umum evaluasi, evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi (penilaian) menafsirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu,
penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan
pendidikan. Penilaian harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas,
objektivitas, efisiensi dan praktis.
Evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat
hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar
berfungsi diagnostic, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk
penempatan.
Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program, perencanaan dan
pengembangan kurikulum, serta untuk akreditasi program dan kelembagaan.
Kelebihan dan
kelemahan buku.
Dalam buku ini
“Kurikulum dan Pembelajaran” terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan,
diantaranya yaitu:
Kelebihan
- Berisikan
materi pelajaran yang sesuai dengan pembelajaran pada mahasiswa program sarjana
(S1)
- Penggunaan bahasa yang cukup baku
namun mudah di mengerti
- desaign buku nya simple dan cerah
membuat pembaca bersemangat.
- Isinya
cukup jelas dan mudah dipahami
- Setiap
bab terdapat rangkuman yang berisikan ringkasan materi tersebut
- Setiap
bab terdapat soal-soal pertanyaan untuk latihan
Kekurangan
- Isi
materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas
- Pembahasan
tentang kurikulum terlalu sedikit
- materi yang ada dibuku tidak jauh beda
dengan buku-buku kurikulum yang lain.
- isi halaman sedikit
- dibandingkan buku dari buku oleh TIM
PENGEMBANG MKDP buku ini terlalu sederhana.
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Kurikulum Dan Pembelajaran
Penulis : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
Cetakan : Ke-empat, 2011
Jumlah hlm : xviii, 382 hlm
Jumlah bab : 4 (empat) bagian dan 15 (lima
belas) bab
Ukuran buku : 15 X 28 cm
Harga buku : Rp. 35.000,-
Pembahahasan pada buku KURIKULUM DAN PENDIDIKAN penulis Prof. Dr.
Wina Sanjaya ini adalah banyak mengenai pembahasan mendalam mengenai kurikulum.
Disini, juga menjelaskan penafsiran dari kedua belah pihak yaitu dari istilah
kurikulum pada dunia olahraga pada zaman yunani kuno dengan istilah dari para
ahli pendidkan yaitu, kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan
peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Menurut
Saylor,Alexander, & lewis, 1981 Kurikulum yaitu sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai
saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan.
Disini juga dibahas, peran dan fungsi kurikulum yaitu :
a.
Peranan Konservatif
Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu.
b.
Peranan Kreatif
Harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk
dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa bergerak
maju secara dinamis.
c.
Peran Kritis dan Evaluatif
Harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan peserta didik.
Dalam
pengembangan kurikulum terdapat prinsip-prinsip yang dianggap penting oleh
peulis yaitu PRINSIP
RELEVANSI,FLEKSIBILITAS,KONTINUITAS, EFEKTIFITAS ,dan EFISIENSI.
Juga tujuan
pendidikan harus mengandung ke tiga hal. Pertama autonomy, artinya memberi kesadaran,pengetahuan dan kemampuan yang
prima kepada setiap individu dan kelompok untuk dapat mandiri dan hidup bersama
dalam kehidupan yang baik. Kedua equity,
artinya pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh warga masyarakat
untuk dapat berpartisipasi dalam kebudayaan dan ekonomi. Ketiga survival, artinya pendidikan bukan saja
harus dapat menjamin terjadinya pewarisan dan memperkaya kebudayaan dari
generasi ke generasi akan tetapi juga harus memberikan pemahaman akan saling
ketergantungan antara manusia.
Model- model
pengembangan kurikulum
1.
Model Tyler
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan pengalaman
belajar.
c. Mengorganisasi
pengalaman belajar.
d. Evaluasi.
2.
Model Taba
a. Menghasilkan unit-unit
percobaan.
b. Menguji coba unit
eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan validitas dan kelayakan
penggunanya.
c. Merevisi dan
mengonsolidasikan unit-unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam
uji coba.
d. Mengembangkan
keseluruhan kerangka kurikulum.
e. Implementasi dan
diseminasi kurikulum yang telah teruji.
3.
Model Oliva
a. Rumusan filsafat
b. Analisis kebutuhan
masyarakat
c. Tujuan umum
d. Tujuan khusus
4.
Model Beauchamp
a. Menetapkan wilayah atau
arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.
b. Menetapkan orang-orang
yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
c. Menetapkan prosedur yang
akan di tempuh.
d. Implementasi kurikulum.
e. Melaksanakan evaluasi
kurikulum.
5.
Model Wheeler
a. Menentukan tujuan umum
dan tujuan khusus.
b. Menentukan pengalaman
belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan dalam langkah pertama.
c. Menentukan isi atau
materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar.
d. Mengorganisasi atau
menyatukan pengalaman belajar dengan isi atau materi belajar.
e. Melakukan evaluasi
setiap fase pengembangan dan pencapaian tujuan.
6.
Model Nicholls
a. Analisis situasi
b. Menentukan tujuan khusus
c. Menentukan dan
mengorganisasi isi pelajaran.
d. Menentukan dan
mengorganisasi metode.
e. Evaluasi.
7.
Model Dynamic Skillbeck
a. Menganalisis situasi
b. Memformulasikan tujuan
c. Menyusun program
d. Interprestasi dan
implementasi
e. Monitoring,feedback,penilaian,
dan rekonstruksi.
Pemahaman mengenai Pengembangan Tujuan Kurikulum di kaji lagi
dalam beberapa bagian yaitu :
I.
Klasifikasi Tujuan
a.
Domain Kognitif
Tujuan pendidikan yang berhubungan kemampuan intelektual atau
kemampuan berpikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan
masalah.
1. Pengetahuan
Tujuan ini berhubungan
dengan kemampuan untuk mengingat informasi yang sudah dipelajarinya. Pada tahap
ini siswa dituntut untuk menguasai dasar dari tujuan pendidikan terlebih
dahulu, sebelum menguasai suatu ilmu hal yang harus ditempuh adalah
pengetahuan, pengetahuan akan dapat membantu membuka lebih luas lagi tujuan
yang akan ditempuh selanjutnya.
2. Pemahaman
Pemahaman bukan hanya
sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan
menjelaskan,menerangkan,menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti
suatu konsep.Jika pengetahuan sudah didapatkan,langkah selanjutnya yang harus
dilakukan adalah memahami materi apa yang sudah diketahuinya, pemahaman penting
karena pengetahuan tanpa pemahaman tidak
akan terwujudnya suatu tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
3. Penerapan
Tujuan ini berhubungan
dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari
seperti teori, rumus-rumus, dalil, hukum,konsep, ide dan lain sebagainya
kedalam situasi baru yang konkret. Suatu ilmu yang baik dan demi terwujudnya
suatu tujuan pendidikan yang lain terlebih dahulu ilmu yang sudah diketahui dan
di pahami harus dapat di terapkan sebaik mungkin.
4. Analisis
Tujuan pembelajaran yang
kompleks yang hanya mungkin dipahami dan dikuasai oleh siswa yang telah dapat
menguasai kemampuan memahami dan menerapkan.jika siswa sudah mampu mengetahui,memahami
dan menerapkan siswa harus menggunakan penalaran biasanya siswa yang mampu
menggunakan nalar pemikiran untuk mencapai tujuan menguraikan bagian-bagian
dari ilmu.
5. Sintesis
Sintesis adalah
kebalikan dari analisis yaitu menyatukan bagian-bagian dari ilmu yang bertujuan
agar siswa mampu mengembangkan dan menciptakan inovasi baru untuk pendidikan
yang lebih baik dimasa depan.
6. Evaluasi
Tujuan pembelajaran ini
adalah yang tertinggi yaitu penilaian baik atau buruknya ilmu itu, namun juga
harus dengan pertimbangan dan kriteria tersendiri untuk menilai.
b.
Domain Afektif
1. Penerimaan
Penerimaan adalah sikap
seseorang yang sudah menyadari lingkungan yang ada di sekitarnya.
2. Merespon
Merespon adalah
kelanjutan dari penerimaan, jika sudah dapat menyadari apa yang ada di
sekitarnya tugas selanjutnya ialah menanggapinya.
3. Menghargai
Menghargai adalah
memberi nilai kepada suatu hal, setelah menerima orang akan merespon, baik
buruk nya suatu hal tersebut.
4. Mengorganisasi
Pengembangan penilaian
yang merupakan sistem penilaian konsisten dan bulat. Tujuan nya adalah
mengkonseptualisasikan nilai,yaitu memahami unsur-unsur abstrak dari suatu
nilai yang telah dimiliki.
5. Karakterisasi
Tujuan nya adalah
mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara
mendalam. Sehingga nilai-nilai yang dibangunnya itu dijadikan pandangan falsafah.
c.
Domain Psikomotor
1. Gerak rekfleks
2. Keterampilan dasar
3. Keterampilan
perseptuali,
4. Keterampilan fifik
5. Gerakan keterampilan
6. Komunikasi nondiskursif.
II.
Herarkis Tujuan
Diklasifikasikan menjadi empat tujuan :
Ø Tujuan pendidikan
nasional (TPN)
Ø Tujuan Institusional
(TI)
Ø Tujuan Kurikuler (TK)
Ø Tujua Instruksional atau
Tujuan Pembelajaran (TP)
Wina sanjaya menyampaikan di dalam buku nya masyarakat lah sebagai
sumber kurikulum di karenakan sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik
agar dapat hidup dan bersosialisasi kepada masyarakat. Selain masyarakat juga
ada siswa yang menjadi sumber materi kurikulum, di karenakan tugas dan fungsi
pendidikan adalah menggali potensi yang ada pada diri siswa.yang terakhir wina
sanjaya menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan juga sebagai sumber kurikulum,
karena pada dasarnya para orang tua mengirimkan anak-anak nya agar anak nya
mendapatkan pengetahuan untuk menghadapi masa depannya anak tidak mengalami
ketertinggalan.
Di era zaman sekarang sistem kurikulum KTSP memang masih digunakan
karena infrastruktur sekolah belum memadai dibukanya sistem kurikulum K 13
(kurikulum 2013) namun tidak sedikit juga sejumlah sekolah yang sudah merubah
keseluruhan sekolah menggunakan KURIKULUM 2013. Dilihat dari karakteristik dari
KTSP, KTSP yang berorientasi pada disiplin ilmu,pengembangan ilmu, dan yang
mengakses kepentingan daerah juga merupakan kurikulum teknologis. Semua itu
secara khusus bertujuan di terapkannya KTSP adalah Meningkatkan mutu pendidikan
melalui kemandirian dan inisiatif, meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat, dan meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.
Guru yang sudah berpengalaman biasanya cenderung tak membuat
perencanaan yang matang saat ia masuk kelas dengan ia menyampaikan materi, ia
merasa bahwa proses pembelajaran sampai di situ tak peduli siswa paham atau
tidak, ia tak mampu melihat potensi yang ada pada diri para siswa nya. Itulah
gunanya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) guru berpedoman pada program
miliknya sendiri karena jika ia bersungguh-sungguh ingin menyampaikan ilmu yang
benar-benar berbeda ia akan menggunakan perencanaan dan pemahaman materi
terlebih dahulu.
Bagi guru, meningkatkan perhatian siswa bisa dilakukan dengan
beberapa cara yaitu penggunaan variasi suara ( teacher voice), pemusatan
perhatian (focusing),kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak
pandangan (eye contact), gerak guru (teacher movement), variasi dalam pengguna
media dan alat pembelajaran, juga variasi dalam berinteraksi. Guru adalah
pekerjaan profesional yang pada dasarnya harus dilakukan dalam rangka
pencapaian standar proses pencapaian tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.
Inovasi atau kreasi baru dapat berupa ide, gagasan yang bertujuan
untuk pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa. Selain inovasi, Evaluasi
di dalam pembelajaran juga berupa proses yang berhubungan dengan pemberian
nilai atau arti. Dan yang terakhir penilaian portofolio yang bisa diartikan sebagai hasil dari usaha
pembelajaran yang dikumpulkan menjadi karya siswa secara sistematis dan dalam
kurun waktu yang di tentukan agar guru dapat melihat perkembangan kemampuan
siswa sampai dimana ia mengerti.
KELEBIHAN
ü
Materi pembelajaran nya sangat luas dan kompleks.
ü
Penggunaan bahasa yang mudah di mengerti
ü
Pembahasan yang ada dibuku semua merata dan informasi yang di
sampaikan menyeluruh
ü
Desain buku tepat dan terarah semua mendapatkan tempat dan porsi
yang sekaligus cocok untuk menjadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa S1.
ü
Dibanding buku – buku KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN lain, menurut
saya buku ini adalah yang terbaik karena mampu menguraikan secara tuntas dan
lengkap di banding buku tim pengembang MKDP maupun oleh oemar hamalik.
KELEMAHAN
ü
Pada awal bab masih banyak kata-kata yang membingungkan
ü
Terdapat penggandaan halaman pada buku saya (tidak tahu dengan
buku yang lain) pada halaman 173-174.
ü
Sebelum isi materi sesungguhnya penggunaan tulis yang terlalu
banyak pada awal halaman terlalu dianggap banyak menghabiskan kertas .
Saran :
Pemakaian halaman bagian depan jangan terlalu banyak
Judul :
Kurikulum dan Pembelajaran
Penerbit : PT.RajaGrafindo
Persada
Penulis : Tim
Pengembang MKDP
Tahun terbit : Cetakan
ke-5 Maret 2016
Tebal halaman : 305 halaman
Tebal Bab : 11 Bab
Harga : Rp
70.000
Kurikulum adalah
sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus di tempuh oleh seorang siswa dari
awal sampai akhir program pembelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam
bentuk ijazah.
R.Ibrahim (2005)
mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi yaitu :
Dimensi pertama, memandang kurikulum
sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai perangkat
tujuan yang ingin dicapai.
Dimensi kedua, memandang kurikulum
sebagai bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem
masyarakat.
Dimensi ketiga, memandang kurikulum sebagai bidang studi,
yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini merupakan kajian para ahli kurikulum dan
ahli pendidikan dan pengajaran.
Pada buku ini
terdapat 6 fungsi kurikulum, yaitu :
o
Fungsi penyesuaian
Siswa harus mampu meyesuaikan dirinya dengan Lingkungan baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Tugas kurikulum sebagai alat
pendidikan adalah harus mampu mengarahkan siswa agar sifat well adjusted.
o
Fungsi Integrasi
Siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup
dan berintegrasi dengan masyarakatnya. Tugas kurikulum sebagai alat pendidikan adalah
menghasilkan siswa-siswa dengan pribadi yang utuh.
o
Fungsi Diferensiasi
Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun
psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. Tugas kurikulum sebagai
alat pedidikan adalah harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu siswa.
o
Fungsi persiapan
Setiap siswa yang akan naik ketingkat pendidikan yang lebih
tinggi(Lulus) biasanya guru-guru memberikan referensi sekolah yang akan ia
masuki kelak. Guru-guru biasanya mempersiapkan siswa nya, seperti misalnya saat
siswa pintar yang lulus dengan nilai yang baik, gurunya pun melakukan pemberi
masukan dengan memberi tahu untuk mencoba ke universitas terbaik.
o
Fungsi pemilihan
Terkadang banyak guru yang monoton dengan ilmu yang diajarkannya,
tidak perduli mengerti atau tidak. Tugas Kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan kesempatan untuk memilih program pembelajaran yang
sesuai dengan kampuan dan minat.
Selain fungsi kurikulum juga memiliki peranan penting yaitu
konservatif,kreatif,kritisdan evaluatif.
Landasan pengembangan kurikulum menurut Robert S.Zais (1976) ada
empat yaitu philosophy and the nature of
knowledge, society and culture, the individual dan learning theory. Kurikulum
sebagai suatu sistem terdiri atas empat komponen yaitu Tujuan, Isi dan Materi,
proses pembelajaran, dan komponen evaluasi.
Filsafat adalah cara berpikir secara Radikal, menyeluruh, dan
mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Aliran-aliran
filsafat pendidikan menurut Redja Mudyahardjo (2001) merangkum konsep-konsep
ketiga aliran filsafat tersebut dan implikasinya terhadap pendidikan yaitu : idealisme, Realisme, Pragmatisme.
Landasan
Psikologis pengembangan Kurikulum terdapat fase-fase perkembangan individu
menurut usia
TAHAP PERKEMBANGAN
|
USIA
|
Masa usia Prasekolah
|
0,0 – 6 tahun
|
Masa usia sekolah dasar
|
6,0 – 12 tahun
|
Masa usia sekolah menengah
|
12,0 -
18 tahun
|
1)
Masa usia prasekolah di bagi menjadi 2 masa yaitu masa vital dan
masa estetik. Pada masa vital, individu menggunakan fungsi – fungsi
biologis untuk merespon berbagai hal yang terdapat di lingkungannya. Dan pada masa
estetik, masa berkembangnya rasa keindahan dan peka bagi anak untuk
memperoleh rangsangan melalui seluruh indranya.
2)
Masa usia sekolah dasar, pada masa ini anak-anak lebih mudah
diarahkan, diberi tugas yang harus di selesaikan, dan cenderung mudah untuk
belajar berbagai kebiasaan seperti makan, tidur, bangun, dan belajar pada waktu
dan tempatnya dibandingkan dengan masa prasekolah.
3)
Masa usia sekolah menengah, masa dimana anak sudah mulai mencari
jati dirinya sendiri dan masa remaja nya, pada masa ini juga anak-anak sudah
mulai dapat mengambil keputusan sendiri dan mulai melakukan semuanya sendiri.
Landasan ilmiah dan teknologi, adalah asumsi-asumsi
yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu
pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang di
harapkan. Tujuan pendidikan di klasifikasikan menjadi keempat yaitu :
a)
Tujuan pendidikan nasional
b)
Tujuan institusional
c)
Tujuan kurikuler
d)
Tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran.
Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang
bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman
oleh setiap usaha pendidikan.
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam
bidang studi tertentu dalam sekali pertemuan.
Komponen metode / strategi, menurut T.Rajakoni (1989) mengartikan
bahwa strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa
dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap suatu proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada 2
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan pendekatan
yang berpusat pada siswa ( student centered approach). Menurut Rowntree (1974),
strategi pembelajaran dibagi atas : Strategi
Exposition dan Strategi Discovery Learning ; serta strategi groups dan
individual learning. Dalam exposition,bahan ajar sudah dikemas sedemikian
rupa sehingga siswa tinggal menguasai saja. Dalam discovery learning, bahan
ajar tidak dikemas dalam bentuk yang sudah jadi, tetapi siswa diharapkan dapat
beraktivitas secara penuh, mencari dan mengumpulkan informasi, membandingkan,
menganalisi dsb.
a)
Prinsip Umum
1) prinsip relevansi
2) prinsip fleksibilitas
3) prinsip kontinuitas
4) prinsip praktis atau
efisiensi
5) prinsip efektifitas
b)
Prinsip Khusus
1) Prinsip yang berkenaan
dengan tujuan pendidikan.
2) Prinsip yang berkenaan
dengan isi pendidikan.
3) Prinsip yang berkenaan
dengan proses pembelajaran.
4) Prinsip berkenaan dengan
media dan alat bantu pembelajaran
5) Prinsip yang berkenaan
dengan evaluasi.
Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan sehubungan dengan
organisasi kurikulum, yaitu : ruang lingkup atau cakupan, urutan bahan,
kontinuitas, keseimbangan dan keterpaduan.
Secara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum, yaitu :
1.
Kurikulum berdasarkan mata pelajaran
a. Mata pelajaran yang
terpisah-pisah
b. Mata pelajaran terhubung
c. Fusi mata pelajaran
2.
Kurikulum terpadu
a. Kurikulum inti
b. Social functions dan
persistent situations.
c. Experience atau activity
curriculum.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum
secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kinerja. Indikator kinerja yang di
evaluasi adalah efektivitas, relevansi, efesiensi, dan kelaikan. Tujuan
evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan : (a) perbaikan program (b) pertanggung
jawaban kepada berbagai pihak (c) penetuan tindak lanjut hasil pengembangan.
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara
komponen-komponen sistem pembelajaran. Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat
dipahami dengan menganalisis aktivitas komponen pendidik, peserta didik, bahan
ajar, media, alat, prosedur dan proses belajar.
Ada empat ciri utama inovasi pendidikan, yaitu :
1)
Memiliki kekhasan
2)
Memiliki ciri atau unsur kebaruan
3)
Program inovasi
4)
Inovasi yang di gulirkan memiliki tujuan.
Ciri-ciri inovasi, yang sangat memengaruhi derajat adopsi tersebut
akan sangat bergantung pada :
1)
Adanya keuntungan relatif
2)
Memiliki kekompakkan dan kesepahaman.
3)
Memiliki derajat kompleksitas
4)
Dapat dicobakan
5)
Dapat diamati.
Tahapan dari model proses keputusan inovasi, yaitu :
1)
Tahap pengetahuan
2)
Tahap bujukan
3)
Tahap pengambilan keputusan
4)
Tahap implementasi
5)
Tahap konfirmasi.
Ada lima perbedaan individu dalam inovasi :
1.
Pembaru yaitu mereka yang paling cepat mengadopsi inovasi.
2.
Adopter awal yaitu orang yang tergolong cepat mengikuti kelompok
innovator
3.
Mayoritas awal yaitu mereka termasuk yang mau meniru apabila telah
berhasil
4.
Mayoritas akhir yaitu kelompok yang umumnya ragu-ragu terhadap
pengetahuan baru.
5.
Adopter akhir yaitu kelompok yang sangat skeptis dan resisten
terhadap perubahan.
Kelebihan
Ø
Pembahasanya lengkap
Ø
Penggunaan bahasa baik dan benar
Ø
Banyak menggunakan bahasa inggris
Ø
Banyak dari pendapat para ahli yang dimasukkan.
Ø
Desain penyusunan buku baik dan bagus
Ø
Cocok untuk menjadi pembelajaran bagi mahasiswa FKIP S1
Kekurangan :
Ø
Pembahasan memang lengkap namun penjabaran nya kurang luas
Ø
Pemberian contoh terlalu sedikit
Ø
Metode pembelajaran tidak terlalu banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar